Sepatu Kulit Produk UKM Sidoarjo Tembus Pasar Internasional


Sepatu dan beberapa produk berbahan kulit sapi yang dihasilkan UKM di Sidoarjo ternyata mampu menembus pasar  luar negeri. Dilabeli merk  'Lee Choir' produk UKM yang dikelola hampir 10 tahun oleh Muhammad Roni Yudianto ini awalnya mulai dikenal di pasaran nasional sampai sekarang terus berkembang dan berhasil go internasional.

Usaha yang menjadi binaan UMKM Pemprov Jawa Timur itu kini mampu memproduksi ribuan tas dan sepatu. Bahkan, untuk memenuhi permintaan pasar, usaha yang sudah berjalan selama 30 tahun itu juga memproduksi berbagai aksesoris berbahan kulit.

"Kami juga produksi dompet, sabuk dan aksesoris yang terbuat dari kulit sapi," ujar Muhammad Roni Yudianto, ketika mengawali cerita usaha yang dirintis keluarga, yang kini mulai berkembang itu, Minggu (7/1).

Roni menceritakan, berkembangnya usaha yang dirintis oleh mertuanya yaitu, H Muhammad Choiri (60), dan Hj Ulfiyah (55), pada tahun 1979 silam itu tidak lepas dari kondisi krisis moneter melanda Indonesia pada tahun 1997 silam. Masa-masa pahit itu ternyata menjadi pelajaran berharga untuk bangkit dan mengembangkan usaha kerajinan berbahan baku kulit sapi itu.

Tentu saja, hikmah dari krisis moneter itu membuahkan hasil dan mampu berkembang pesat. Sejak menggeluti usaha milik keluarga pada tahun 2007 silam itu, Roni melakukan terobosan-terobosan agar produk bermerk 'Lee Choir Collection' itu bisa masuk di pasar nasional dan mancanegara.

Terobosan yang dipromosikan di antaranya, berani menawarkan garansi penuh, bagi konsumen yang menggunakan produk dengan kualitas yang sudah terjaga. Bukan hanya itu, lanjut bapak tiga anak itu, ia sangat memanfaatkan momentum pameran, ketika diajak oleh Dinas Koperasi dan UKM Jawa
Timur, di berbagai daerah.

"Saya manfaatkan betul, agar produk usaha kami dikenal," ucap Roni, yang mengaku sudah pernah diajak Pemprov Jatim untuk pameran di berbagai daerah dan luar negeri itu. Kini usaha bertempat di Jalan Kludan nomor 38 Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur itu mulai menuai hasilnya. Produk usahanya pun mulai dikenal di pasaran penjuru daerah di Indonesia, bahkan ke mancanegara. Dalam sebulan, ia mampu memproduksi rata-rata, sebanyak 20 lusin tas, 100 kodi sepatu dan ribuan sabuk dan dompet serta kerajinan berbahan kulit sapi itu.

Harga yang ditawarkan juga cukup terjangkau, Roni menyebut, untuk tas dia mematok harga rata-rata Rp. 600 ribu-1 juta, sedangkan, untuk sepatu mematok harga antara Rp. 200-400 ribu. Sementara produk dompet dan aksesoris sekelas itu mematok harga Rp.100-400 ribu.

"Semua itu produk berbahan kulit sapi. Alhamdulillah, bahan baku (kulit sapi) tidak ada kendala, karena kita semua tahu bila produksi kulit sapi di Jawa Timur melimpah," jelasnya. Roni mengaku, selama ini banyak terbantu dengan program Pakde Karwo dan Gus Ipul, Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim, yang memperhatikan pelaku UMKM.

"Kami mendapat banyak ilmu mulai pembinaan, promosi, pemasaran dan pelatihan lainnya sangat bermanfaat," kata Roni. Dia berharap, agar program tersebut tetap dipertahankan dan ditingkatkan untuk kedepannya. (Source: merdeka.com)