Model Terbaru High Heels Bertali Mirip Gladiator Tapi Lebih Feminin

Lace-up high heels ini ditawarkan dengan dua macam warna, beige dan hitam. Kedua warna tersebut merupakan alternatif yang bersifat netral agar bisa dipadupadankan dengan berbagai warna busana.

Model Sepatu Bisa Menunjukkan Kepribadian Anda

Kepribadian seseorang bisa diketahui dengan mencermati model sepatu yang dipakainya. Apa model sepati kesukaan Anda dan bagaimana kepribadian Anda ? Baca artikel ini untuk mengetahuinya.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Pilihlah Sepatu Secara Benar Agar Nyaman Dipakai

Jangan terlalu terobsesi oleh model sepatu yang cantik dan stylish, tapi putuskan memilih sepatu berdasarkan pertimbangan kapan dan dimana model sepatu tersebut akan Anda pakai

Penjualan Sepatu Jatim Menurun

Triwulan I 2016
Penjualan Sepatu dari Jatim Menurun


Penjualan sepatu wanita dan berbagai jenis alas kaki dari Jawa Timur ke berbagai daerah di Indonesia dan ekspor pada triwulan I 2016 menurun 40 persen jika dibanding periode yang sama tahun 2015, karena harga alas kaki yang naik sebagai imbas upah minimum kabupaten (UMK) yang mengalami kenaikan 10-15 persen pada 2016.

Seperti dikhawatirkan sejumlah pelaku industri alas kaki di Jawa Timur terhadap kenaikan UMK yang bisa berimbas pada penjualan, terbukti industri alas kaki di Jatim turun drastis pada triwulan I 2016. "Untuk total penjualan saya tidak bisa sebutkan, namun dalam tiga bulan awal penurunan penjualan hingga 40 persen jika dibanding periode yang sama pada tahun lalu. Penurunan penjualan lantaran harga alas kaki yang naik karena UMK yang naik hampir 10-15 persen pada tahun ini," jelas Ketua Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Jatim Winyoto Gunawan, di Surabaya, (19/04/16).

"Kendala paling serius memang masalah kenaikan upah. Di industri alas kaki upah berkontribusi 40 persen terhadap harga pokok penjualan," lanjut Gunawan.  Menurutnya, turunnya penjualan ini membuat persaingan semakin ketat saat memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada awal tahun 2016, sebab harga produksi alas kaki Jatim kalah bersaing dengan sepatu asal Vietnam.
    
"Ini karena selisih upah pokok di Vietnam lebih rendah hingga 32,5 persen dibanding Indonesia. Sehingga harga sepatu mereka bisa lebih murah, akibatnya produk mereka lebih menguasai," ucapnya. Bukti lain, kata Winyoto, adalah turunya permintaan ekspor dari Eropa dan Amerika Serikat, karena negara tersebut lebih meminati produk sepatu asal negara Eropa Timur, sebab nilai upah yang hanya berkisar 100 Euro sampai 120 Euro atau Rp2 juta.
    
"Ini yang membuat harga mereka lebih murah, apalagi pengiriman juga lebih cepat. Padahal, selama ini kawasan Eropa berkontribusi 25 persen dari total nilai ekspor alas kaki Jatim. Dan di triwulan awal ini kontribusinya bahkan tak sampai 15 persen," katanya.
Sementara itu, Winyoto mengatakan saat ini pasar Amerika Serikat lebih tertarik dengan Vietnam, sehingga kedua negara telah melakukan MoU agar produk sepatu dari Vietnam bebas bea masuk.
    
"Sedangkan produk sepatu dari Indonesia masih dikenakan bea masuk sebesar 9 persen. Kondisi itu memaksa beberapa perusahaan untuk mulai mengurangi jam kerja, untuk menekan biaya produksi alas kaki yang naik 12–15 persen," ucapnya. Ia berharap, pemerintah dapat memperhatikan industri alas kaki di Jawa Timur sehingga bisa mempertahankan produksi, karena biaya yang naik dan penjualannya lesu yang berdampak di pasar domestik dan ekspor.(An)

Keyword : penjualan-sepatu-jatim-menurun

Sepatu Fashion Wanita Tembus Manca Negara

Sepatu Fashion Jasmine Elizabeth,
Produk Indonesia Yang Diminati Luar Negeri



Sepatu fashion wanita buatan Indonesia Jasmine Elizabeth memang baru diluncurkan, sekaligus baru pertama kali turut dalam Indonesia Fashion Week (IFW) 2016. Meskipun demikian, sepatu handmade buatan Bali ini sudah langsung diminati pasar luar negeri, seperti Australia, Eropa dan Amerika Serikat.

Mengapa bisa begitu ? Pasalnya, Agie Purwa perajin sepatu Bali sudah memulai bisnis sepatu sejak sepuluh tahun yang lalu dengan mengerjakan pesanan butik-butik dari Luar negeri. Baru pada akhir tahun 2015 lalu Agie meresmikan merknya sendiri, Jasmine Elizabeth yang diambil dari nama anak keduanya.

Jadi, kualitas sepatu fashion wanita besutan Agie sebenarnya sudah dikenal oleh beberapa butik diluar negeri. Bahkan sepatu buatannya sudah lama dipakai oleh Victoria Beckham, tapi saat itu masih belum menggunakan merknya melainkan merk milik butik di luar negeri yang memesan sepatu kepada Agie.

Merasa sepatu wanita yang diproduksinya bisa diterima para penyuka fashion internasional, Agie mulai mempertimbangkan untuk menciptakan merknya sendiri. Peluang itu ditemuinya saat melakukan kunjungan pekerjaan di Bali. Agie melihat belum ada industri sepatu kulit yang benar-benar berkualitas di sana. Maka ia segera membuat workshop sepatu kulitnya sendiri dan memproduksi berbagai macam model sepatu, seperti flat, heels, wedges, boots, sandal, dan oxford.

Kesulitan yang dirasa hanya faktor pekerjanya. “Skill tukang itu yang masih limited banget. Jadi enggak semua tukang sepatu bisa membuat sepatu hak tinggi, karena itu enggak gampang. Apa lagi mereka belajar buat sepatu kan otodidak, dari ayahnya misalnya. Dan di Indonesia sendiri enggak ada sekolah persepatuan. Jadi mungkin harus dipikirin juga sih sama pemerintah,” kata Agie di  sela-sela persiapan untuk tampil di ajang Indonesia Fashion Week (IFW) 2016.

Setiap pasang sepatu dibuat oleh dua pengrajin dalam waktu enam belas jam. Agie mempekerjakan sepuluh pengrajin sepatu di studio yang terletak di salah satu gang di daerah Kuta. Untuk sepatu yang berbahan kulit domba, ia tidak begitu menemui kesulitan berarti di Indonesia. Pasalnya, kesulitan yang dirasa hanya faktor pekerjanya.

“Skill tukang itu yang masih limited banget. Jadi enggak semua tukang sepatu bisa membuat sepatu hak tinggi, karena itu enggak gampang. Apa lagi mereka belajar buat sepatu kan otodidak, dari ayahnya misalnya. Dan di Indonesia sendiri enggak ada sekolah persepatuan. Jadi mungkin harus dipikirin juga sih sama pemerintah,” kata Agie yang memiliki kurang lebih 25 pengrajin sepatu dari provinsi Jawa Tengah.

Terkadang Agie harus mengimpor bahan kulit sapi dari Italia untuk beberapa model sepatu. Hal tersebut karena menurutnya kualitas produk kulit sapi di Indonesia belum ada yang selembut bahan dari Italia. Selain itu, menurutnya untuk membuat industri sepatu di Indonesia memiliki tantangannya tersendiri, yaitu tentang bagaimana membuat sepatu yang menarik dan nyaman dipakai konsumen.

Sepatu fashion wanita Jasmine Elizabeth lebih menonjolkan material kulit domba yang berasal dari Pulau Jawa. "Kulit domba ini teksturnya soft dan warnanya nggak distres leather, sangat solid begitu," ucap Agie. Menurutnya, merancang sepatu terbuat dari kulit juga memiliki tantangan tersendiri. "Lantaran, tidak mudah dan kalau salah dikit bikin nggak nyaman," katanya.

Produk sepatunya selain dirancang untuk kalangan anak-anak dan dewasa berusia 25-40 tahun juga bisa dipesan secara custome made. "Biasanya untuk yang custome made ini untuk wanita luar negeri yang ukuran kakinya jauh lebih besar dari orang Indonesia," sambungnya.

Harga yang ditawarkan oleh Brand Jasmine Elizabeth ini sekitar Rp1.850.000 hingga Rp2.550.000 untuk koleksi Waiting for Love. Rp1.750.000 hingga Rp2.250.000 untuk koleksi Dessert Dreaming. "Masalahnya adalah bagaimana caranya memanfaatkan source yang ada, tetapi kita nggak kalah sama sepatu Italia." pungkas Agie. (JP/CNN/Tempo)

Keyword : sepatu-fashion-wanita-tembus-manca-negara

Sepatu Anak

Menyusul Sepatu Wanita
Bisnis Sepatu Anak Mulai Marak



Sepatu wanita sebagai perangkat fashion memiliki pasar yang potensial di kalangan masyarakat yang kesadaran fashionnya makin berkembang, selanjutnya perhatian para ibu tertuju pada buah hati mereka. Karena itu produk sepatu anak yang kurang mendapat perhatian para pelaku pasar dari segi model seharusnya dikoreksi.

Anak-anak belum memiliki wawasan fashion untuk penampilan mereka, tetapi para ibu yang modis akan lebih peduli dengan style sepatu anak-anak mereka. Jika beberapa tahun sebelumnya sepatu anak-anak hanya diproduksi satu model untuk beberapa ukuran, kini setiap ukuran sesuai dengan perkembangan usia anak harus mendapat sentuhan desain yang lebih individual.

Potensi pasar sepatu anak-anak ini dibuktikan oleh Tamadara Hilman terinspirasi yang memulai usaha sepatu balita tiga tahun lalu, hanya berselang tiga tahun omzetnya sudah mencapai puluhan juta rupiah. Awalnya Tamadara yang lebih akrab dipanggil Dara berkeinginan memberi hadiah sepatu untuk keponakannya.

Saat mencari sepatu itulah diketahuinya bahwa sepatu anak impor harganya cukuip tinggi. Dari sana Dara terinspirasi untuk memproduksi sepatu balita, ide itu lalu disampaikan ke temannya, Ari Susilo yang berbisnis sepatu pria dewasa. Mulailah mereka bekerja sama memproduksi sepatu anak yang didesain tak kalah dengan produk impor tetapi dijual dengan harga terjangkau.

Setelah tiga tahun berlalu produk sepatu anak merk Mow Kiddy Kicks sudah cukup dikenal di kota Dara sendiri, Bandung. Tokonya di Jalan Lodaya dikenal publik sebagai toko yang secara khusus menjual sepatu anak-anak dengan model mutakhir dan stylish. Para ibu tak khawatir anak-anak mereka akan ketinggalan mode jika berbelanja di sana.

Wanita yang juga menjadi pengajar di Telkom University jurusan Bisnis Administrasi ini mengatakan ide berbisnisnya juga timbul dari pengalamannya di saat sulit mendapatkan pekerjaan. Lalu timbul keinginan mencoba membuka lapangan pekerjaan di bidang yang ia sukai yaitu sepatu.

"Saat ini saya jadi dosen mengajar bisnis juga bisnis administrasi di Telkom University, Waktu S1 jurusan Hubungan Internasional sempat kerja di radio sebentar lanjut kuliah S2 saya ambil jurusan bisnis karena sepertinya menarik kuliah bisnis kenapa nggak bikin lapangan kerja sih. Selain itu pengalaman susah dapat kerja cukup jenuh akhirnya tertarik belajar bisnis cari duit dan bisa buka lapangan kerja buat orang lain dan bidangnya yang saya suka yaitu sepatu," ujar Dara seperti yang diungkapkan detikFinance, pertengahan April 2016.

Dara memasarkan produk pertamanya kepada teman-temannya karena banyak dari temannya yang sudah punya anak kecil sehingga ia memanfaatkan kesempatan tersebut. Selain itu ia juga menjual produknya melalui Instagram.

"Awalnya kita jual produk minta bantuan dari teman-teman dan juga secara online (Instagram). Terus alasan lain juga mau buat usaha sepatu ini karena teman-teman banyak yang baru punya anak, jadi kita mulai dari inner circle dulu baru coba di Instagram, sekarang ada website dan juga ada di Facebook, pernah coba di Twitter tapi sekarang Twitter nggak booming jadi cuma 3 tadi saja," lanjutnya.

Dengan modal awal Rp 10 juta/bulan, saat Mow Kiddy mampu memproduksi 150-250 pasang per bulan dengan omzet Rp 20-30 juta/bulan. Kini Dara mempekerjakan 4 orang karyawan. "Modal awal Rp 10 juta patungan berdua sama teman saya Ari. Kalau kapasitas produksi sekarang 150-250 pasang/bulan. Omzet saat ini per bulan terjual 100-150 pasang dengan range harga produk Rp 200.000/pasang, jadi sekitar Rp 20-30 juta/bulan. Karyawan ada empat, yang tiga di bagian produksi, dan yang satu bagian administrasi," ungkap gadis kelahiran tahun 1990 ini.

Selanjutnya Dara berharap dapat mengembangkan bisnisnya dengan membuat website e-commerce juga dapat memasok barangnya ke aneka web e-commerce yang ada di Indonesia. Karena menurutnya dunia online ini sangat dinamis dan bisa menunjang perkembangan bisnis yang kini digelutinya itu secara efektif.

Keyword : sepatu-anak

Sabu Dalam Sepatu Wedges

Polisi Ringkus Pengiriman Sabu
Dalam Sepatu Wanita Model Wedges



Sepatu wanita model Wedges ternyata bisa dipakai menyamarkan pengiriman narkoba. Meskipun kesadaran hukumnya terbelakang tapi seorang pengedar narkoba cukup pintar untuk memanfaatkan hak sepatu wedges yang memiliki konstruksi tunggal dan tebal dengan cara membuatnya berongga lalu menyimpan sabu ke dalamnya.

Setiap hak sepatu diisi sekitar 253 gram sabu-sabu, total yang disimpan dalam beberapa sepatu model Wedges tersebut berjumlah 1,14 kilogram dengan nilai sekitar Rp 1,2 miliar. Sang bandar mengira sudah cukup aman, ternyata petugas Badan Narkotika Nasional Propinsi (BNNP) DIY masih lebih jeli.

Walhasil kurir berinisial TA, warga Cilacap, Jawa Tengah yang hendak mengirimkan sabu dari Jawa Barat menuju Yogyakarta berhasil dibekuk di perempatan UPN di Jl. Ring Road Utara Dusun Mancasan, Condong Catur, Depok, Sleman sekitar jam 22.30 saat TA turun turun dari bus. Dari tangan TA, petugas BNNP DIY mendapati sabu seberat 1.014 gram atau senilai Rp 1,2 miliar yang disimpan dalam dua pasang sepatu wanita jenis Wedges.

Kepala BNNP DIY Kombes Pol Soetarmono menuturkan, penangkapan ini berawal dari adanya informasi jika akan ada pengiriman narkotika jenis sabu dari Jawa Barat. "Dari informasi itu, Jumat 15 April petugas melakukan surveilance dan diketahui profil kurirnya berinisial TA. Dia sudah berangkat dari Bekasi menuju Purwokerto dengan menggunakan bus Sinar Jaya," ujar Kepala BNNP DIY Kombes Pol Soetarmono, Senin (18/04/2016).

Penangkapan ini berawal dari adanya informasi jika akan ada pengiriman narkotika jenis sabu dari Jawa Barat. "Dari informasi itu, Jumat 15 April petugas melakukan surveilance dan diketahui profil kurirnya berinisial TA. Dia sudah berangkat dari Bekasi menuju Purwokerto dengan menggunakan bus Sinar Jaya," ujar Kombes Pol Soetarmono, Senin (18/04/2016).

Mengetahui profil dan bus yang digunakan, petugas BNNP DIY lantas segera menuju wilayah Purwokerto. Ketika TA sampai di Purwokerto dan berganti bus petugas BNNP DIY ikut masuk bus untuk melakukan pengawasan melekat terhadap TA. "Tiba di Ambarketawang Sleman, TA berganti bus menggunakan shuttle bus tujuan UPN," ucapnya. Saat TA turun itulah TA langsung ditangkap.

Polisi mengembangkan penyelidikan dan menangkap dua tersangka lain yakni RGS, 28, dan Dp, 27. RGS bertugas sebagai penjaga gudang yang akan membagi narkoba itu ke dalam bungkus kecil. Sementara DP adalah perekrut TA dan RGS. Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Bidang Pemberantasan Narkoba BNNP DIY Suyatno mengatakan, tiga tersangka itu terlibat dalam jaringan peredaran narkoba internasional.

"Usai kami lacak melalui jaringan IT, ketiganya kami yakini bagian dari kelompok Taiwan. Narkoba itu diduga berasal dari Taiwan," kata Suyatno. Hingga kini, BNNP masih mengejar satu pelaku berinisial K yang diduga mengendalikan peredaran narkoba menggunakan sepatu wanita itu. "K menjanjikan TA uang bayaran Rp2,5 juta untuk sekali antar. Kami perkirakan seluruh sabu harganya hingga Rp 1,3 Miliar," pungkasnya. (dbs).

Keyword : sabu-dalam-sepatu-wedges

Sepatu Wanita Murah di Jakarta

Belanja Sepatu Wanita Murah di Jakarta


sepatu wanita murah jakarta

Sepatu wanita yang dijual murah di Jakarta sekilas nampak kurang masuk akal mengingat standar kebutuhan hidup di Jakarta cukup tinggi. Tetapi ternyata meskipun berstatus sebagai ibukota yang nota bene kota terbesar se Indonesia, Jakarta juga memiliki destinasi wisata belanja sepatu dengan harga merakyat.

Adalah Pasar Taman Puring yang terletak di kawasan Kebayoran Baru, tepatnya di Jalan Kyai Maja, RT.7/RW.1, Kramat Pela,  Jakarta Selatan. Pasar Taman Puring terkenal dengan beragam sepatu yang ditawarkan. Anda bisa menemukan sepatu-sepatu berkualitas dengan harga yang terjangkau dan bisa ditawar sehingga menjadi incaran semua kalangan masyarakat. Tua, muda, laki-laki, maupun perempuan, semua berbelanja di sini. Tentu, kebanyakan dari mereka mencari sepatu.

Selain sepatu wanita yang dijual murah dengan model flat shoes, wedges, dan high heels, di pasar tersebut juga dijual beragam jenis sepatu. Mulai dari sepatu sekolah, sepatu untuk bekerja, sepatu boots, sepatu kets, sepatu trekking, sampai berbagai sepatu untuk kebutuhan olahraga.

Pilihan sepatu yang ditawarkan para pedagang di pasar tersebut sangat beragam, baik model maupun kualitasnya. Ada sepatu dengan dengan bahan kulit original sampai sepatu kulit sintetis. Mulai dari model klasik sampai keluaran terbaru pun ada. Sepatu dengan beragam model dan warna sering membuat pembeli kebingungan untuk menentukan pilihannya.

Pembelinya pun tak hanya berasal dari Kota Jakarta, ada yang datang dari Bogor hanya untuk membeli sepatu di Pasar Taman Puring. Umumnya mereka menghabiskan waktu sampai berjam-jam untuk berkeliling memilih sepatu dan membanding-bandingkan model dan harganya sebelum memutuskan pilihan.

Sepatu di Pasar Taman Puring selain kualitasnya dapat diandalkan, harganya pun memang tergolong murah. Anda bisa mendapatkan sepatu dengan kisaran harga dari dibawah seratus ribu hingga ratusan ribu rupiah. Harga tersebut tergantung pada kualitas bahan dan model sepatu. Pembelian dalam jumlah besar untuk dijual kembali akan mendapat harga yang lebih murah dari penjual.

Mereka yang datang untuk kulakan sepatu di Pasar Taman Puring umumnya berasal dari luar Jawa. Tak hanya sepatu yang dibeli dalam jumlah besar, tetapi juga kelengkapannya seperti kaus kaki dan model busana sedang trend yang juga banyak dijual di pasar tersebut.

Harga sepatu yang terbilang murah merupakan daya tarik pasar ini, lebih lagi di saat liburan atau akhir pekan gang-gang pertokoan yang sempit dipenuhi oleh para pembelanja. Situasi yang penuh sesak bahkan membuat sulit untuk berjalan dari satu kios ke kios yang lain. Nampaknya situasi tersebut merupakan bagian dari keunikan Pasar Taman Puring.

Meskipun demikian, keamanan di pasar yang lokasinya bersebelahan dengan kantor polisi ini cukup aman. Bangunan pasar yang terdiri dari dua lantai dengan jumlah 626 kios dilengkapi dengan fasilitas toilet umum, mushola, tempat parkir, dan tempat makan sehingga cukup memadai untuk menunjang kenyamanan pengunjungnya.

Usai berbelanja konsumen bisa sekedar melepas lelah di bangku-bangku yang terdapat dalam Taman Puring yang ditumbuhi pepohonan hijau dan rimbun, lokasinya tepat bersebelahan dengan pasar tersebut.

Tidak hanya sepatu wanita murah


Meskipun Pasar Taman Puring terkenal sebagai pasar sepatu murah, tetapi barang yang dijual cukup beragam, dari barang baru sampai barang bekas pun bisa ditemukan. Selain sepatu ada pula sandal, baju, ada kaos, kemeja, sampai jaket. Pasar Taman Puring juga menjual aksesoris seperti topi, gelang, kalung, cincin, tas, ikat pinggang, dompet, serta jam tangan. Peralatan eletronik juga ada. Beberapa kios juga menjual peralatan olahraga.

Sedangkan di lantai dua bisa dijumpai kios-kios yang CD, bahkan piringan hitam. Jenis musik yang dijajakan pun beragam, dari karya musisi terbaru sampai lama. Bagi mereka yang menyukai lagu-lagu memorabilia akan menemukan banyak pilihan yang mungkin belum terkoleksi di lantai dua ini.

Salah satu keunggulan Pasar Taman Puring adalah lokasinya berada tepat di pinggir jalan yang dilalui oleh angkutan umum. Dari Terminal Blok M, cukup naik angkutan umum sekali saja untuk mencapai pasar ini. Hanya saja di saat pengunjung sedang penuh kawasan ini menjadi  macet karena parkirnya meluber sampai ke bahu jalan.

Keyword : sepatu-wanita-murah-jakarta

Artikel Terkait dengan “Belanja Sepatu Wanita Murah di Jakarta” :