Menyusul Sepatu Wanita
Bisnis Sepatu Anak Mulai Marak
Sepatu wanita sebagai perangkat fashion memiliki pasar yang potensial di kalangan masyarakat yang kesadaran fashionnya makin berkembang, selanjutnya perhatian para ibu tertuju pada buah hati mereka. Karena itu produk sepatu anak yang kurang mendapat perhatian para pelaku pasar dari segi model seharusnya dikoreksi.
Anak-anak belum memiliki wawasan fashion untuk penampilan mereka, tetapi para ibu yang modis akan lebih peduli dengan style sepatu anak-anak mereka. Jika beberapa tahun sebelumnya sepatu anak-anak hanya diproduksi satu model untuk beberapa ukuran, kini setiap ukuran sesuai dengan perkembangan usia anak harus mendapat sentuhan desain yang lebih individual.
Potensi pasar sepatu anak-anak ini dibuktikan oleh Tamadara Hilman terinspirasi yang memulai usaha sepatu balita tiga tahun lalu, hanya berselang tiga tahun omzetnya sudah mencapai puluhan juta rupiah. Awalnya Tamadara yang lebih akrab dipanggil Dara berkeinginan memberi hadiah sepatu untuk keponakannya.
Saat mencari sepatu itulah diketahuinya bahwa sepatu anak impor harganya cukuip tinggi. Dari sana Dara terinspirasi untuk memproduksi sepatu balita, ide itu lalu disampaikan ke temannya, Ari Susilo yang berbisnis sepatu pria dewasa. Mulailah mereka bekerja sama memproduksi sepatu anak yang didesain tak kalah dengan produk impor tetapi dijual dengan harga terjangkau.
Setelah tiga tahun berlalu produk sepatu anak merk Mow Kiddy Kicks sudah cukup dikenal di kota Dara sendiri, Bandung. Tokonya di Jalan Lodaya dikenal publik sebagai toko yang secara khusus menjual sepatu anak-anak dengan model mutakhir dan stylish. Para ibu tak khawatir anak-anak mereka akan ketinggalan mode jika berbelanja di sana.
Wanita yang juga menjadi pengajar di Telkom University jurusan Bisnis Administrasi ini mengatakan ide berbisnisnya juga timbul dari pengalamannya di saat sulit mendapatkan pekerjaan. Lalu timbul keinginan mencoba membuka lapangan pekerjaan di bidang yang ia sukai yaitu sepatu.
"Saat ini saya jadi dosen mengajar bisnis juga bisnis administrasi di Telkom University, Waktu S1 jurusan Hubungan Internasional sempat kerja di radio sebentar lanjut kuliah S2 saya ambil jurusan bisnis karena sepertinya menarik kuliah bisnis kenapa nggak bikin lapangan kerja sih. Selain itu pengalaman susah dapat kerja cukup jenuh akhirnya tertarik belajar bisnis cari duit dan bisa buka lapangan kerja buat orang lain dan bidangnya yang saya suka yaitu sepatu," ujar Dara seperti yang diungkapkan detikFinance, pertengahan April 2016.
Dara memasarkan produk pertamanya kepada teman-temannya karena banyak dari temannya yang sudah punya anak kecil sehingga ia memanfaatkan kesempatan tersebut. Selain itu ia juga menjual produknya melalui Instagram.
"Awalnya kita jual produk minta bantuan dari teman-teman dan juga secara online (Instagram). Terus alasan lain juga mau buat usaha sepatu ini karena teman-teman banyak yang baru punya anak, jadi kita mulai dari inner circle dulu baru coba di Instagram, sekarang ada website dan juga ada di Facebook, pernah coba di Twitter tapi sekarang Twitter nggak booming jadi cuma 3 tadi saja," lanjutnya.
Dengan modal awal Rp 10 juta/bulan, saat Mow Kiddy mampu memproduksi 150-250 pasang per bulan dengan omzet Rp 20-30 juta/bulan. Kini Dara mempekerjakan 4 orang karyawan. "Modal awal Rp 10 juta patungan berdua sama teman saya Ari. Kalau kapasitas produksi sekarang 150-250 pasang/bulan. Omzet saat ini per bulan terjual 100-150 pasang dengan range harga produk Rp 200.000/pasang, jadi sekitar Rp 20-30 juta/bulan. Karyawan ada empat, yang tiga di bagian produksi, dan yang satu bagian administrasi," ungkap gadis kelahiran tahun 1990 ini.
Selanjutnya Dara berharap dapat mengembangkan bisnisnya dengan membuat website e-commerce juga dapat memasok barangnya ke aneka web e-commerce yang ada di Indonesia. Karena menurutnya dunia online ini sangat dinamis dan bisa menunjang perkembangan bisnis yang kini digelutinya itu secara efektif.