Bagaimana Memilih dan Memakai High Heels yang Nyaman ?
4:02:00 AM
Tips
Tak semua wanita dianugerahi kaki yang jenjang. Hingga kemudian banyak yang memilih menggunakan sepatu high heels atau hak tinggi untuk menunjang penampilannya. Yang tergolong sepatu high heels yaitu yang memiliki hak sepatu mulai dari 5-12 cm atau lebih. Ada beragam jenis
sepatu high heels yang ada di pasaran, seperti stiletto, pump, wedge, dan lain-lain.
Sayangnya, sepatu high heels kerap membuat penggunanya merasa terganggu saat memakainya. Berikut ini adalah beberapa tips yang dikutip dari situs www.alodokter.com tentang cara memilih dan memakai high heels yang nyaman :
Pastikan ukuran sepatu sesuai. Mengukur kaki, sebaiknya tidak hanya panjangnya saja. Lebar kaki juga sebaiknya diperhatikan. Pengukuran sebaiknya dilakukan menjelang malam hari dengan posisi berdiri. Ukuran yang tidak pas, hanya akan menambah beban dan nyeri pada kaki.
Pilih sepatu dengan heel atau hak yang tebal. Sepatu jenis ini akan mencegah tumpuan tertuju pada ujung atau bantalan depan telapak kaki saja. Kaki juga akan lebih stabil dan peregangan jaringan dan otot kaki tidak terlalu besar jika dibandingkan stileto yang memiliki hak berbentuk kecil dan tajam.
Sepatu jenis ini juga dapat meminimalisir gangguan tendon Achilles pada kaki. Ujung sepatu yang lebar. Sedapat mungkin hindari sepatu high heels dengan ujung runcing. Pilih sepatu yang yang memiliki ruang di ujung jari kaki.
Sebaiknya jangan gunakan sepatu yang menimbulkan rasa nyeri di bagian ujung ataupun pinggiran jari kaki. Cari bahan yang lembut. Dibandingkan menggunakan sepatu high heels yang terbuat dari bahan kulit yang kaku, untuk meningkatkan rasa nyaman, sebaiknya pilih bahan yang lebih lembut.
Gunakan bantalan alas kaki. Kini tersedia berbagai jenis bantalan alas kaki yang dapat digunakan. Untuk sepatu high heels, Anda dapat memanfaatkan bantalan alas kaki silikon metatarsal yang empuk. Dapat digunakan dengan diselipkan pada telapak kaki bagian depan untuk menyerap guncangan.
Pilih sepatu high heels dengan ujung terbuka. Hal ini dapat membantu mengurangi tekanan pada ujung-ujung telapak kaki. Hal ini akan sangat membantu untuk Anda yang kerap mengalami gangguan pada kaki berupa penonjolan di pangkal ibu jari atau kelingking jari kaki.
Perhatikan derajat kemiringan sepatu high heels. Sepatu yang memiliki hak sekitar 10 cm kemungkinan akan menukik tajam ke bawah, namun ada pula yang memiliki kemiringan yang bertahap. Sebaiknya pilih jenis yang kedua, untuk meminimalisir rasa nyeri pada bantalan telapak kaki yang terletak di bagian bawah ibu jari kaki.
Minimalisir penggunaan sepatu high heels. Menggunakan sepatu dengan hak yang lebih rendah, membuat posisi kaki semakin mendekati alami. Ahli menyarankan, penggunaan hak sepatu tidak melebihi 5 cm dengan waktu pemakaian yang tidak berlebihan.
Meski sepatu high heels cocok digunakan untuk menyempurnakan penampilan, namun sebaiknya hindari menggunakannya terlalu lama karena memiliki risiko kesehatan. Jika perlu, konsultasi dengan dokter atau ahli podiatri untuk informasi lebih lanjut.
Indonesia Masuk Lima Besar Eksportir Sepatu Dunia
9:59:00 AM
News
Angka investasi di sektor industri alas kaki menjelang akhir tahun 2017 naik empat kali lipat dibandingkan tahun lalu. Yakni mencapai Rp 7,62 triliun yang artinya pula Indonesia mampu menunjukan prestasi pada sektor industri alas kaki. Bahkan Indonesia berhasil menduduki posisi kelima sebagai eksportir dunia setelah Cina, India, Vietnam, dan Brasil.
"Market share-nya di pasar internasional mencapai 4,4 persen,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Ngakan Timur Antara melalui keterangan resmi kepada media, Selasa (7/11/2017). Kendati demikian, Ngakan menyampaikan, industri kulit, produk kulit dan alas kaki dalam negeri perlu mempertahankan desain, suplai bahan baku serta keberlanjutan industri untuk meningkatkan daya saingnya.
“Kendati produk kulit dari Indonesia telah masuk ke pasar ekspor, sektor ini masih harus mengejar produk negara lain dari segi desain serta branding,” tuturnya. Lebih lanjut, menurut dia, salah satu tantangan utama di sektor ini adalah kecenderungan konsumen memilih produk branded. “Karenanya, kita perlu mendorong agar produk lokal kita merajai di tingkat nasional,” ujar Ngakan.
Khusus faktor Sumber Daya Manusia (SDM), Ngakan menegaskan, perlunya peningkatan kompetensi untuk memenuhi kebutuhan dunia industri saat ini. Dengan itu, pendidikan vokasi disiapkan guna menyiapkan tenaga kerja yang terampil.
“Pemerintah juga terus memberikan bekal ilmu pengetahuan dasar terkait industri kepada anak didik di bangku sekolah yang kemudian akan dikembangkan oleh dunia industri,” kata dia.
Kemenperin telah melaksanakan program pendidikan vokasi yang mengusung konsep link and match antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan industri. Program yang dimulai sejak Februari 2017 ini, telah diluncurkan empat tahap hingga bulan Oktober.
Wilayah tersebut, meliputi Jawa Timur, Jawa Tengah dan D.I. Yogayakarta, Jawa Barat serta Sumatera bagian utara (Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau). Dari keempat tahap tersebut, Kemenperin telah melibatkan sebanyak 565 industri dan 1.795 SMK. (Dari berbagai sumber)
Mengenal Sepatu Model Chunky Heels
4:34:00 AM
Artikel
Chunky Heels Style makin banyak dijumpai di pasar sepatu wanita, hal ini menandakan bahwa kehadiran Chunky Heels dengan penampilan lebih elegan mendapat sambutan positif konsumen. Awalnya, Chunky yang berarti tebal memang benar-benar menjadi istilah untuk rancangan tumit berbentuk tebal dan besar. Bahkan secara visual lebih mengesankan sebagai sepotong kayu segi empat yang dipasang pada tumit sepatu wanita agar bisa lebih tinggi sehingga pantas disebut high heels.
Penampilan Chunky heels yang jauh dari elegan itu membuatnya sering terpuruk jika harus berkompetisi dengan sepatu wanita berbasis model Stiletto dan Cone heels. Tetapi setelah Chunky Heels tenggelam di awal tahun1980-an, kini mulai bangkit dengan penampilan baru dan ternyata mendapat perhatian dari kalangan konsumen. Meskipun style tersebut tidak secara total menjadi trend atau menggeser pasar yang telah selama bertahun-tahun didominasi oleh kompetitornya, pelahan-lahan Chunky Heels menjadi style yang mulai menarik simpati kaum wanita.
Kapan Chungky Heels Style atau gaya tumit tebal ini hadir, dan bagaimana penampilan awalnya saat masuk ke dunia fashion ? Berikut sejarah dan perkembangan Chunky heels seperti diuraikan dalam situs tips-sepatu-wanita.com
Sejak kaki manusia yang pertama tertusuk duri atau kerikil tajam, di saat itu manusia merasa membutuhkan alas kaki dan mulai berusaha untuk membuatnya dengan cara yang sangat sederhana. Tentu saja, hasilnya juga sangat sederhana, yaitu berbentuk sandal. Sebagian ada yang berbentuk setengah sepatu, sebagian lagi memang mirip sepatu karena memang tujuannya membuat sepatu, tapi hasilnya lebih mirip sandal.
Maklum, teknologinya masih belum ada dan bahannya pun masih serba terbatas. Karena itu pula selama berabad-abad alas kaki yang mendominasi manusia terbatas hanya pada sepatu flat atau hak datar. Baru setelah memasuki abad 15, para ahli sejarah memperkirakan hadirnya sepatu hak tinggi atau high heels. Hal itupun belum jelas benar, apakah definisi high heels dipahami secara benar atau yang dimaksud adalah sepatu berplatform tinggi.
Di abad ke 20 Chunky heels menjadi style yang populer di tahun 1970-an dipakai oleh para selebriti di dunia musik. Para bintang terkenal di saat itu, seperti David Bowie dan anggota The Jackson 5, group bersaudara Michael Jackson sering melakukan show dengan memakai Chunky heels. Model ini pun segera merebak dan menjadi trend di kalangan pria maupun wanita.
Popularitas Chunky heels mulai menurun menjelang dimasukinya tahun 1980. Hadirnya beragam model hig heels dengan style baru yang sempat tenggelam mulai bangkit kembali dan bergiliran menjadi trend di dunia fashion. Meskipun demikian, Model Chunky masih tetap bertahan dan bisa dijumpai di berbagai pasar sepatu tetapi dengan ukuran tumit lebih rendah dan kebanyakan tanpa platform.
Dua tahun terakhir ini, Chunky heels nampak mulai hadir kembali dengan style yang berbeda dan tidak lagi terkesan sekedar sepatu yang diganjal dengan potongan kayu di bagian tumit. Selain lebih elegan, Chunky heels di era 2015 tidak lagi menjadi sepatu yang didisain untuk pria, tetapi lebih khusus ditujukan untuk segmentasi wanita dan nampaknya pula berpeluang menjadi trend dalam dua tahun mendatang.
Jika didasarkan pada berbagai hasil penelitian yang menyimpulkan bahwa high heels hadir di abad 15, tanpa disertai penjelasan secara rinci tentang model sepatu tersebut. Maka untuk menentukan kapan kehadiran Chunky Heels boleh dikatakan lebih akurat, karena “terdokumentasi” dalam lukisan-lukisan Hyacinthe Rigaud, (18 July 1659 - 29 December 1743) pelukis kerajaan yang karya-karyanya masih terpelihara dengan baik di berbagai museum.
Setidaknya ada dua karya Rigaud terpenting sebagai bahan akurat untuk menelusuri sejarah Chunky Heels Style. Pertama adalah lukisannya tentang perkawinan Louis XIV dengan Maria Theresa. Lukisan kedua saat Louis XIV menjadi raja dan dijuluki sebagai King of France and Navarre, yang dibuatnya pada tahun 1701 dan diakui sebagai salah satu karya terbaik Hyacinthe Rigaud.
Dalam kedua lukisan yang kaya dengan detail dan dibuat dalam waktu berbeda tersebut dapat terlihat dengan jelas model sepatu yang sedang trend di kalangan kerajaan pada saat itu. Baik sepatu yang digunakan para undangan dalam lukisan pertama dan sepatu yang dipakai oleh Louis XIV memiliki heels atau hak tebal berwarna merah dengan ukuran yang sama besar antara heels seat dengan top heel. Bentuk tersebut adalah tipikal model Chunky dalam kategori mid heels.
Detail yang “terdokumentasi” dalam kedua lukisan Rigaud adalah fakta sejarah yang paling akurat untuk menyimpulkan kapan sejarah Chunky Style ini dimulai. Mungkin saja jauh sebelum kelahiran Louis XIV model Chunky sudah dikenal, tetapi tanpa dukungan dokumentasi yang akurat akan menjadi spekulasi yang kurang bisa dipertanggungjawabkan.
Dari kehadirannya sejak tahun 1650-an (sejak kelahiran Louis XIV) sampai tahun 2015, model Chunky terhitung sudah berusia sekitar 365 tahun. Dalam kurun waktu tersebut model ini pernah menjadi status simbol kalangan kerajaan dan bangsawan Perancis. Di tahun 1970-an kembali menjadi trend di dunia fashion sebagai sepatu pria dan wanita, lalu surut kembali. Kini di tahun 2015 Chunky Heels Style dengan kreasi yang inovatif nampaknya lebih agresif memasuki pasar fashion dibanding beberapa tahun sebelumnya.