Tanpa Merek, Sepatu Mojokerto Sudah Populer



Mojokerto - Selama belasan tahun Kota Mojokerto menjadi pusat kerajinan sepatu yang rata-rata menghasilkan 2.000 kodi tiap bulannya. Ironisnya, produk alas kaki itu justru menjadi populer di daerah lain karena belum adanya merek resmi.

Ketua Komunitas Pengusaha Alas Kali (Kompak) Kota Mojokerto Emru Syuhadak mengatakan, saat ini industri rumahan (home industry) alas kaki di kota itu mencapai 380 unit dengan melibatkan 15 ribu tenaga kerja. Rata-rata tiap bulan, para pengrajin mampu menghasilkan 2.000 kodi sepatu dan sandal.

Pemasarannya, lanjut Emru, menyentuh hampir semua kota dan kabupaten di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Menurut dia, sepatu buatan pengrajin di Kota Onde-Onde banyak diminati karena desainnya yang terus mengikuti perkembangan model. Mulai dari sepatu berbahan kulit, imitasi, hingga karung goni.

"Rata-rata tiap tahun ada peningkatan penjualan 10%," kata Emru di pameran produk UKM bertajuk gebyar teknologi dan pesta rakyat 2017 di lapangan Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Senin (8/5/2017).

Perkembangan industri alas kaki di Kota Mojokerto, jelas Emru, tak lepas dari peran serta pemerintah setempat. Khususnya dalam permodalan. Menurut dia, pemerintah mengucurkan pinjaman modal tanpa bunga mulai dari Rp 10-50 juta.

Hanya saja, yang masih menjadi keluhan para pengrajin terkait belum adanya merek resmi sepatu buatan Kota Mojokerto. Tak ayal, sepatu dan sandal ini justru dianggap buatan daerah lain. "Pemerintah kurang pada pembangunan ikon. Karena yang terkenal malah sepatu Tanggulangin (Sidoarjo), padahal produk Mojokerto," ungkapnya.

Persoalan tersebut juga diamini Wali Kota Mojokerto, Mas'ud Yunus. "Sepatu kita sudah menguasai Indonesia timur, seperti di Tanggulangin itu produk Kota Mojokerto karena kita tak punya merek," ujarnya.

Untuk itu, Mas'ud mengaku telah menyiapkan merek khusus sebagai ikon sepatu Kota Mojokerto. Merk MOKER (Mojokerto Keren) itu akan dipatenkan dalam tahun ini. "Juga kami akan buat workshop semacam rumah sederhana untuk pelatihan produksi dan pemasaran, targetnya 2018,"
tandasnya. (Source: news.detik.com)